Minggu, 23 Desember 2012

Bahaya Toxoplasma gondii


Toxoplasma gondii Klasifikasi 
• D u n i a : Animalia
• Sub Dunia : Protozoa
• F i l u m : Apicomplexa
• K e l a s : Sporozoasida
• Sub Kelas : coccidiasina
• B a n g s a : Eucoccidiorida
• Sub Bangsa : Eimeriorina
• S u k u : Sarcocystidae
• M a r g a : Toxoplasma
• J e n is : Toxoplasma gondii. 
 Sejarah Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii pertama kali ditemukan oleh Nicole dan Manceaux tahun1908 pada limfa dan hati hewan pengerat Ctenodactylusgundi di Tunisia Afrika dan pada seekor kelinci di Brazil. Lebih lanjut Mello pada tahun 1908 melaporkan protozoa yang sama pada anjing di Italia.Pada tahun 1970, ditemukan secara serentak di beberapa negara bahwa T.gondii ternyata memproduksi ookista di dalam tubuh kucing.Di Indonesia toksoplasmosis mulai diteliti pakar ilmu kesehatan pada tahun1972 baik pada manusia ataupun pada hewan (Sasmita, 1989). Klasifikasi Toxoplasma gondii memiliki tiga bentukyaitu
a. takizoit (bentukproliferatif)
b. kista (berisibradizoit) dan
c. ookista (berisisporozoit).
Takizoit
Ciri-ciri
: • Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung lain agak membulat
. • Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan mempunyai selaput sel, satu inti yang terletakdi tengah bulan sabit dan beberapa organel lain seperti mitokondria dan badan golgi .
• Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom serta tidak berpigmen. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagai hospes definitif.
 Takizoit ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh.
Kista
Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di dalam otot bentuk kista mengikuti bentuk selotot.Kista ini merupakan stadium istirahat dari  T. gondii.Menurut Levine (1990), pada infeksi kronis kista dapat ditemukan dalam jaringan organ tubuh dan terutama di otak.
 Ookista
Ciri-ciri:
 Ookista berbentuk lonjong, berukuran 11-14 x 9-11 mikron.
 Ookista mempunyai dinding, berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas.
 Pada perkembangan selanjutnya kedua sporoblas membentuk dinding dan menjadi sporokista. 
 Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8 x2 mikron dan sebuah benda residu (Frenkel, 1989 ; Levine, 1990).
Cara infeksi
1. Makan daging mentah atau kurang rnasak yang mengandung kista T. gondii, termakan atau tertelan bentuk ookista dari tinja kucing, rnisalnya bersama buah-buahan dan sayur sayuran yang terkontaminasi.
2. Juga mungkin terinfeksi melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita toksoplasmosis laten kepada resipien yang belum pernah terinfeksi T. gondii.
3. Kecelakaan laboratorium dapat terjadi melalui jarum suntik dan alatl aboratoriurn lain yang terkontaminasi oleh T. gondii. Infeksi kongenital.Terjadi intra uterin melalui plasenta (WHO, 1979 ; Levine, 1990).
Sesuai dengan cara penularan dengan jalan klinisnya,toksoplasmosis dapat dikelompokkan atas: toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan toksoplasmosis kongenital. Baik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital sebagian besar asimtomatis atau tanpa gejala. Keduanya dapat bersifat akut dan kemudian menjadi kronik atau laten. Kontak yang sering terjadi dengan hewan terkontaminasi atau dagingnya, dapat dihubungkan dengan adanya prevalensi yang lebih tinggi di antara dokter hewan, mahasiswa kedokteran hewan, pekerja di rumah potong hewan dan orang yang menangani daging mentah seperti juru masak (Konishidkk., 1987).
Pencegahan
 Di jaga terjadinya infeksi pada kucing, yaitu dengan memberi makanan yang matang sehingga kucing tidak berburu tikus atau burung.
 Untuk mencegah terjadinya infeksi dengan ookista yang berada di dalam tanah, dapat diusahakan mematikan ookista dengan bahan kimia seperti formalin, amonia dan iodin dalam bentuk larutan serta air panas 70oC yang disiramkan pada tinja kucing(Remington & Desmont, 1982 ; Siegmund, 1979).
 Ibu yang memasak, jangan mencicipi hidangan daging yang belum matang.
 Setelah memegang daging mentah (tukang jagal, penjual daging, tukang masak) sebaiknya cuci tangan+sabun.
 Anak balita yang bermain di tanah atau ibu-ibu yang gemar berkebun, juga petani sebaiknya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
 Sayur mayur yang dimakan sebagai lalapan harus dicuci bersih.
 Makanan yang matang harus di tutup rapat.
 Kista jaringan dalam hospes perantara (kambing, sapi, babi dan ayam) sebagai sumber infeksi dapat dimusnahkan dengan memasaknya sampai 66 oC.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

« »
« »
« »
Get this widget