Senin, 24 Desember 2012

Label Limbah B3


Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Penggunaan Label B3 tersebut dilakukan dalam kegiatan pengemasan B3. Label berfungsi untuk memberikan informasi tentang produsen B3, identitas B3 serta kuantitas B3.Label harus mudah terbaca, jelas terlihat, tidak mudah rusak, dan tidak mudah terlepas dari kemasannya. Makalah PTPSP-A Tentang Label B3 Makalah Ptpsp A PPT tentang LImbah b3 PPT Simbol Dan Label Limbah B3 (1)

Minggu, 23 Desember 2012

Uji Emisi


Pencemaran udara disebabkan oleh beberapa hal, antara lain yaitu pembakaran hasil pembakaran bahan fosil di industri, kendaraan bermotor, pembangkit listrik dan sebagainya. Sebuah hasil penelitian Rusdian Lubis dan Widodo sambodo (1994) menyatakan bahwa kendaraan bermotor menyumbang lebih dari 50 % pencemaran udara di atas bumi ini. Emisi adalah gas hasil dari pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor. Emisi gas buang dari kendaraan bermotor merupakan salah satu polutan yang mencemari lingkungan. Meningkatnya jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat menyebabkan emisi gas buang juga semakin meningkat. Emisi gas buang itu sendiri adalah sisa hasil dari suatu proses pembakaran bahan bakar di dalam mesin. Berikut Video Uji emisi :

Bahaya Toxoplasma gondii


Toxoplasma gondii Klasifikasi 
• D u n i a : Animalia
• Sub Dunia : Protozoa
• F i l u m : Apicomplexa
• K e l a s : Sporozoasida
• Sub Kelas : coccidiasina
• B a n g s a : Eucoccidiorida
• Sub Bangsa : Eimeriorina
• S u k u : Sarcocystidae
• M a r g a : Toxoplasma
• J e n is : Toxoplasma gondii. 
 Sejarah Toxoplasma gondii Toxoplasma gondii pertama kali ditemukan oleh Nicole dan Manceaux tahun1908 pada limfa dan hati hewan pengerat Ctenodactylusgundi di Tunisia Afrika dan pada seekor kelinci di Brazil. Lebih lanjut Mello pada tahun 1908 melaporkan protozoa yang sama pada anjing di Italia.Pada tahun 1970, ditemukan secara serentak di beberapa negara bahwa T.gondii ternyata memproduksi ookista di dalam tubuh kucing.Di Indonesia toksoplasmosis mulai diteliti pakar ilmu kesehatan pada tahun1972 baik pada manusia ataupun pada hewan (Sasmita, 1989). Klasifikasi Toxoplasma gondii memiliki tiga bentukyaitu
a. takizoit (bentukproliferatif)
b. kista (berisibradizoit) dan
c. ookista (berisisporozoit).
Takizoit
Ciri-ciri
: • Bentuk takizoit menyerupai bulan sabit dengan ujung yang runcing dan ujung lain agak membulat
. • Ukuran panjang 4-8 mikron, lebar 2-4 mikron dan mempunyai selaput sel, satu inti yang terletakdi tengah bulan sabit dan beberapa organel lain seperti mitokondria dan badan golgi .
• Tidak mempunyai kinetoplas dan sentrosom serta tidak berpigmen. Bentuk ini terdapat di dalam tubuh hospes perantara seperti burung dan mamalia termasuk manusia dan kucing sebagai hospes definitif.
 Takizoit ditemukan pada infeksi akut dalam berbagai jaringan tubuh.
Kista
Di otak bentuk kista lonjong atau bulat, tetapi di dalam otot bentuk kista mengikuti bentuk selotot.Kista ini merupakan stadium istirahat dari  T. gondii.Menurut Levine (1990), pada infeksi kronis kista dapat ditemukan dalam jaringan organ tubuh dan terutama di otak.
 Ookista
Ciri-ciri:
 Ookista berbentuk lonjong, berukuran 11-14 x 9-11 mikron.
 Ookista mempunyai dinding, berisi satu sporoblas yang membelah menjadi dua sporoblas.
 Pada perkembangan selanjutnya kedua sporoblas membentuk dinding dan menjadi sporokista. 
 Masing-masing sporokista tersebut berisi 4 sporozoit yang berukuran 8 x2 mikron dan sebuah benda residu (Frenkel, 1989 ; Levine, 1990).
Cara infeksi
1. Makan daging mentah atau kurang rnasak yang mengandung kista T. gondii, termakan atau tertelan bentuk ookista dari tinja kucing, rnisalnya bersama buah-buahan dan sayur sayuran yang terkontaminasi.
2. Juga mungkin terinfeksi melalui transplantasi organ tubuh dari donor penderita toksoplasmosis laten kepada resipien yang belum pernah terinfeksi T. gondii.
3. Kecelakaan laboratorium dapat terjadi melalui jarum suntik dan alatl aboratoriurn lain yang terkontaminasi oleh T. gondii. Infeksi kongenital.Terjadi intra uterin melalui plasenta (WHO, 1979 ; Levine, 1990).
Sesuai dengan cara penularan dengan jalan klinisnya,toksoplasmosis dapat dikelompokkan atas: toksoplasmosis akuisita (dapatan) dan toksoplasmosis kongenital. Baik toksoplasmosis dapatan maupun kongenital sebagian besar asimtomatis atau tanpa gejala. Keduanya dapat bersifat akut dan kemudian menjadi kronik atau laten. Kontak yang sering terjadi dengan hewan terkontaminasi atau dagingnya, dapat dihubungkan dengan adanya prevalensi yang lebih tinggi di antara dokter hewan, mahasiswa kedokteran hewan, pekerja di rumah potong hewan dan orang yang menangani daging mentah seperti juru masak (Konishidkk., 1987).
Pencegahan
 Di jaga terjadinya infeksi pada kucing, yaitu dengan memberi makanan yang matang sehingga kucing tidak berburu tikus atau burung.
 Untuk mencegah terjadinya infeksi dengan ookista yang berada di dalam tanah, dapat diusahakan mematikan ookista dengan bahan kimia seperti formalin, amonia dan iodin dalam bentuk larutan serta air panas 70oC yang disiramkan pada tinja kucing(Remington & Desmont, 1982 ; Siegmund, 1979).
 Ibu yang memasak, jangan mencicipi hidangan daging yang belum matang.
 Setelah memegang daging mentah (tukang jagal, penjual daging, tukang masak) sebaiknya cuci tangan+sabun.
 Anak balita yang bermain di tanah atau ibu-ibu yang gemar berkebun, juga petani sebaiknya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
 Sayur mayur yang dimakan sebagai lalapan harus dicuci bersih.
 Makanan yang matang harus di tutup rapat.
 Kista jaringan dalam hospes perantara (kambing, sapi, babi dan ayam) sebagai sumber infeksi dapat dimusnahkan dengan memasaknya sampai 66 oC.....

Jumat, 21 Desember 2012

Kodok sebagai Indikator pencemaran?


Katak api (Leptophyre kruentata tschudi) juga sebagai pilahan Satwa Nasional 2011. Peranan katak sangat penting sebagai indikator pencemaran lingkungan. Tingkat pencemaran lingkungan dapat dilihat dari jumlah populasi katak pada daerah tersebut. Penggunaan peptisida di sawah dapat merusak telur-telur berudu dan semakin berkurangnya habitat katak. Pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dalam melindungi dan melestarikan sumber daya alam hayati. Perlindungan puspa dan satwa juga termasuk salh satu perlindungan secara berkelanjutan tutur Menteri Lingkungan Hidup Gusti M Hatta, Rabu (12/10/2011), di Jakarta

Lalat rumah (musca domestica)

lalat merupakan hewan yang selalu ada disekitar kita. Tahukan kalian, bahwa lalat berperan sebagai vektor penyakit. Berikut ini beberapa ulasan tentang lalt rumah(musca domestica)
Lalat Merupakan Species Yang Berperan Dalam Masalah Kesehatan Masyarakat

Senin, 17 Desember 2012

CERMIN DIRI


... Cermin Diri ...


Tatkala kudatangi sebuah CERMIN,
Tampaklah sosok yang sudah sangat lama kukenal
dan sangat sering kulihat.
Namun aneh…
Sesungguhnya aku BELUM MENGENAL siapa yang kulihat.

Tatkala kutatap WAJAH, hatiku bertanya :
Apakah wajah ini yang kelak akan bercahaya
Dan bersinar indah di Surga sana?
Ataukah wajah ini yang hangus legam di Neraka Jahanam?

Tatkala kumenatap MATA, nanar hatiku bertanya :
Mata inikah yang akan menatap Allah..
Menatap Rasulullah, dan Kekasih-kekasih Allah kelak?
Ataukah mata ini yang terbeliak, melotot, terburai menatap neraka jahanam?
Akankah mata penuh maksiat ini akan menyelamatkan?
Wahai mata , apa gerangan yang kau tatap selama ini?

Tatkala kutatap MULUT..
Apakah mulut ini yang kelak mendesah penuh kerinduan
Mengucap LAA ILAAHA ILLALLAAH saat malaikat maut menjemput?
Ataukah menjadi mulut yang menganga dengan lidah menjulur,
dengan lengkingan jerit pilu …
yang mencopot sendi-sendi setiap yang mendengar?
Ataukah mulut ini jadi pemakan buah zaqun jahanam yang getir,
penghangus dan penghancur setiap usus?

Apakah gerangan yang engkau ucapkan
Wahai mulut yang malang?
Berapa banyak dusta yang engkau ucapkan?
Berapa banyak hati yang remuk …
Dengan sayatan pisau kata-katamu yang mengiris tajam?
Berapa banyak kata-kata semanis madu…
Yang palsu yang engkau ucapkan untuk menipu?
Berapa sering engkau berkata jujur?
Berapa langkanya engkau dengan syahdu
memohon agar Allah mengampunimu?

Tatkala kutatap TUBUHku, apakah tubuh ini…
Yang kelak menyala penuh cahaya bersinar…
Bersuka cita dan bercengkrama disurga?
Ataukah tubuh yang akan tercabik-cabik hancur mendidih…
Dalam lahar neraka jahanam,
Terpasung tanpa ampun,
Menderita yang tak akan pernah berakhir?

Wahai tubuh , berapa banyak maksiat yang telah engkau lakukan?
Berapa banyak orang-orang yang engkau zalimi dengan tubuhmu?
Berapa banyak hamba-hamba yang lemah…
Yang engkau tindas dengan kekuatanmu?
Berapa banyak perindu pertolongan yang engkau acuhkan- tanpa peduli,
Padahal engkau mampu?
Berapa banyak hak-hak yang engkau rampas?

Ketika kutatap hai tubuh,
Seperti apakah gerangan isi HATImu?
Apakah isi hatimu sebagus kata-katamu?
Ataukah sekotor daki-daki yang melekat ditubuhmu?
Apakah hatimu segagah ototmu.
Ataukah selemah daun-daun yang sudah rontok?
Apakah hatimu seindah penampilanmu,
Ataukah sebusuk kotoran-kotoran mu?

Betapa beda....
Betapa BEDA apa yang tampak di cermin dengan apa yang tersembunyi...
Aku telah tertipu oleh TOPENG yang selama ini tampak
Betapa banyak pujian yang terhampar hanyalah memuji topeng

Sedangkan aku.... hanyalah seonggok sampah yang terbungkus

Aku tertipu...
Aku malu Ya Allah...
Ya Allah... selamatkan aku....

Amin...Ya Rabbil 'alamin

Pengikut

« »
« »
« »
Get this widget