LAPORAN
PRAKTIK PENGENDALIAN VEKTOR
Materi Praktik :
Survei Nyamuk Dewasa Non Aedes
Mata Kuliah :
Pengendalian Vektor Penyakit
Kompetensi :
Melakukan Survei Vektor dan Binatang Pengganggu
Waktu :
Minggu, 7 Oktober 2012
Tempat :
Lapangan ( Sekitar desa Daplokan, Sleman, Yogyakarta )
1. Tujuan
a.
Mampu melakukan identifikasi berbagai
jenis tempat perindukan nyamuk non aedes aegypti
b.
Mampu melakukan sampling penangkapan
nyamuk dewasa non aedes aegipty di wilayah survey pada berbagai jenis breeding
places
c.
Mampu melakukan pendataan ekologi
berbagai nyamuk dewasa non aedes aegipty
di lokasi survey
d. Mampu
menyiapkan pengiriman sampel nyamuk dewasa
non aedes aegipty untuk keperluan identifikasi dilabolatorium
e.
Mampu mengidentifikasi jenis nyamuk di
laboraturium
2. Alat dan Bahan
Bahan
a.
Kapas
b.
Kain kassa
c.
Cloroform
Alat
a.
Peaper cup : 6 buah
b.
Aspirator : 1 buah
c.
Preparat : 1 buah
d.
Mikroskop : 1 buah
e.
Kertas label : 6 buah
f.
Senter :
1 buah
g.
Timer :
1 buah
3. Prosedur Kerja
1.
Menyiapkan alat dan bahan yang akan di
gunakan untuk survey nyamuk dewasa
2.
Mengamati keseluruhan rumah yang menjadi
target survey
3.
Pada bagian dalam rumah mengamati
dinding, pakaian yang digantung serta tempat-tempat yang memungkinkan nyamuk dewasa istirahat
dengan jangka waktu 20 menit
4.
Setelah 20 menit mensurvey nyamuk
didalam rumah, melakukan survey nyamuk yang beristirahat di luar rumah (seperti
pada tanaman hias di halaman rumah) selama 20 menit
5.
Kemudian apabila terdapat nyamuk yang
istirahat di sedot menggunakan aspirator
6.
Nyamuk yang berada di aspirator di
pindahkan ke papercup lalu ditutup dengan kapas lalu diberi label nama
pengambil, lokasi pengambil, jam pengambil dan waktu istirahat.
7.
Pada identifikasi, nyamuk yang terdapat
di papercup di beri cairan kloroform hingga mati, setelah itu letakkan nyamuk
tersebut ke kaca preparat di letakkan ke mikroskop menngunakan perbesaran 4 x
8.
Setelah menggamati nyamuk kemudian di
identifikasi untuk mengetahui jenis nyamuk.
4.
Dasar
teori
Nyamuk (Diptera:
Culicidae) merupakan vektor beberapa penyakit baik pada hewan maupun manusia.
Banyak penyakit pada hewan dan manusia dalam penularannya mutlak memerlukan
peran nyamuk sebagai vektor dari agen penyakitnya, seperti filariasis dan
malaria. Sebagian pesies nyamuk dari genus Anopheles dan Culex yang bersifat
zoofilik berperan dalam penularan penyakit pada binatang dan manusia, tetapi
ada juga spesies nyamuk antropofilik yang hanya menularkan penyakit pada
manusia.
Nyamuk memiliki
ukuran tubuh yang relatif kecil, memiliki kaki panjang dan merupakan serangga
yang memiliki sepasang sayap sehingga tergolong pada ordo Diptera dan family
Culicidae. Nyamuk jantan berukuran lebih kecil daripada nyamuk betina
(Lestari,2010). Tubuh nyamuk terdiri atas tiga bagian yaitu kepala, dada dan
perut (Sayono,2008).
Nyamuk memiliki
sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang dan langsing serta terdiri
atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci untuk membedakan kelamin
pada nyamuk dewasa. Antena nyamuk jantan lebih lebat daripada nyamuk betina.
Bulu lebat pada nyamuk jantan disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina yang
jumlahnya lebih sedikit disebut pilose (Lestari,2010).
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam
artinya: istirahat yang sebenarnya selama waktu menunggu proses perkembangan
telur dan istirahat sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari
darah. Meskipun pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan aman
untuk beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species ternyata
mempunyai perilaku yang berbeda-beda. Ada spesies yang halnya hinggap
tempat-tempat dekat dengan tanah (AnAconitus) tetapi ada pula species
yang hinggap di tempat-tempat yang cukup tinggi (An.Sundaicus). Pada
waktu malam ada nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk menghisap darah
orang dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun sesudah
menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.
Nyamuk mempunyai kebiasaan
menggigit yang berbeda – beda , nyamuk yang aktif pada malam hari menggigit,
adalah anopheles dan colex sedangkan nyamuk yang aktif pada siang hari
menggigit yaitu Aedes. Khusus untuk anopheles, nyamuk ini bila menggigit
mempunyai perilaku bila siap menggigit langsung keluar rumah. Pada umumnya
nyamuk yang menghisap darah adalah nyamuk betina. Biasanya setelah nyamuk
betina menggigit orang/hewan, nyamuk tersebut akan beristirahat selama 2 -3
hari, misalnya pada bagian dalam rumah sedangkan diluar rumah seperti gua,
lubang lembab, tempat yang berwarna gelap dan lain lain merupakan tempat yang
disenangi nyamuk untuk berisitirahat.
Bionomik nyamuk (kebiasaan hidup) sangat
penting diketahui dalam kegiatan tindakan pemberantasan misalnya dalam
pemberantasan nyamuk dengan insectisida kita tidak mungkin melaksanakannya,
bila belum mengetahui kebiasaan hidup dari nyamuk, terutama yang menjadi vektor
dari satu penyakit. Pada hakekatnya serangga sebagai mahluk hidup mempunyai
bermacam-macam kebiasaan, adapun yang perlu diketahui untuk
pemberantasan/pengendalian misalnya :
a.
Kebiasaan yang berhubungan dengan perkawinan/mencari makan, dan lamanyan hidup.
b.
Kebiasaan kegiatan diwaktu malam, dan perputaran menggigitnya.
c.
Kebiasaan berlindung diluar rumah dan di dalam rumah.
d.
Kebiasaan memilih mangsa
e.
Kebiasaan yang berhubungan dengan iklim, suhu, kelembaban dll.
f.
Kebiasaan di dalam rumah atau di luar rumah yang berhubungan dengan
penggunaan.
5.
Hasil
kerja
Waktu : 18.30 – selesai
NO
|
PEMILIK RUMAH
|
SPECIES NYAMUK
DI TEMUKAN
|
|
DALAM RUMAH
|
LUAR RUMAH
|
||
1
|
Bp. Sumardi
|
Culex
(betina)
|
Culex (betina )
|
2
|
Bp. Suryo
|
Culex
(betina)
|
Culex
(betina)
|
3
|
Bp. Darmo
|
Culex
(betina)
|
Anopeles (betina)
|
6. Pembahasan
Nyamuk anopheles dan nyamuk culex pada
umumnya aktif mencari darah pada waktu malarn hari sedangkan Aedes aegypti
bersifat diurnal
atau aktif pada pagi hingga siang hari. Nyamuk Anopheles betina
mempunyai kemampuan memilih tempat perindukan atau tempat untuk berkembang biak
yang sesuai dengan kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang senang pada
tempat-tempat yang kena sinar matahari langsung (an. Sundaicus), ada
pula yang senang pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang
satu berkembang dengan baik di air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya
(An. Aconitus) sedangkan tempat perindukan nyamuk Culex dapat
bertelur di air jernih maupun di air keruh.
·
Ciri-ciri
nyamuk Culex
1. Palpi
lebih pendek dari pada probocis.
2. Bentuk
sayap simetris.
3. Berkembang
biak di tempat kotor atau di rawa-rawa.
4. Penularan
penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.
5. Menyebabkan
penyakit filariasis
6. Warna
tubuhnya coklat kehitaman
·
Ciri-ciri
nyamuk anopheles
1. Bentuk
tubuh kecil dan pendek
2. Antara
palpi dan proboscis sama panjang
3. Menyebabkan
penyakit malaria
4. Pada
saat hinggap membentu sudut 90º
5. Warna
tubunya coklat kehitam
6. Bentuk
sayap simetris
7. Berkembang
biak di air kotor atau tumpukan sampah
7. Kesimpulan
Survey
yang dilakukan di Sekitar
desa Daplokan, Sleman, Yogyakarta pada pukul 18.30 ditemukan spesies nyamuk culex dan anopheles,
dimana populasi nyamuk culex mendominasi di bandingkan nyamuk anopheles
Tidak ada komentar:
Posting Komentar